Bab 2 Ezato Mina Bertujuan Menjadi Master Percakapan ~Didedikasikan untuk Semua Gangguan Komunikasi~
(Mina POV)
Memang mendadak, tapi aku, Ezato Mina, tidak pandai
berkomunikasi dengan orang.
......Tidak, aku buruk dalam hal itu. Aku tidak pandai dalam
hal itu.
Pertama-tama, aku bahkan tidak bisa berbicara dengan
orang-orang sebelum komunikasi.
Bagaimana kamu bisa melakukan percakapan dengan begitu
lancar dan terengah-engah?
......Topik seperti apa yang diperlukan untuk memulai
percakapan?
Cuaca, salam, suka dan tidak suka, isi program yang kamu
tonton kemarin?
Bagaimana kamu memulai percakapan dari topik ini?
Misalnya, bahkan jika aku mensimulasikan topik cuaca dan
mencoba memulai percakapan dari diriku sendiri,
"Bukankah ini hari yang cerah?"
"Ya."
Akan berakhir seperti ini.
Tentu saja. Ketika jawabannya kembali, percakapan selesai,
bukan permainannya.
Sebaliknya, jika itu adalah pola yang dapat diucapkan,
"Ini hari yang baik hari ini."
Aku kesal karena diajak bicara, dan aku terburu-buru untuk
merespons dengan cepat, tetapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa.
Akhiri dengan anggukan.
Itu lucu. Tidak ada percakapan yang terjadi bahkan dalam
simulasi.
......Aku memutuskan bahwa hal-hal tidak boleh terus seperti
ini, jadi aku pergi ke toko buku sehari sebelum awal semester baru.
Berjalan di sekitar toko, aku merasakan keakraban yang aneh
dengan sebuah buku yang diam-diam diletakkan di rak di sudut sudut dukungan
Tahun Baru, dan sebelum aku menyadarinya, aku telah selesai membayar.
Judul bukunya adalah "Bertujuan untuk Menjadi Master
Percakapan~ Didedikasikan untuk Semua Gangguan Komunitas~".
......Hmmm.
Rupanya, orang seperti aku yang tidak pandai berkomunikasi
disebut "gangguan komunikasi (komyu sawa)" akhir-akhir ini. Aku lega
karena ada tertulis bahwa jika aku bekerja keras setiap hari, aku bisa
mengatasinya. Aku senang aku membeli buku ini.
......Hmmm.
Aku pikir yang terbaik adalah memulai percakapan dengan
salam. Dari selamat pagi hingga selamat malam, hari dimulai dan diakhiri dengan
salam. ...Ini sangat terkenal. Aku merasa seperti pernah mendengarnya di suatu
tempat, tetapi aku pikir itu mungkin hanya imajinasiku.
Jadi, aku menghadapi hari pertama semester baru dengan penuh
persiapan dan tekad untuk tidak pernah menyerah.
Tetapkan tujuanmu dan ciptakan orang untuk diajak bicara.
......Aku berharap aku bisa berteman......
(TLN : bukan cuma sekedar berteman, malah lebih jauh hehehe)